Sifat orang palembang

Di postingan ini kami akan membahas sifat orang Palembang. Sebelumnya mungkin kami ingin meminta maaf jika pendapat yang kami sajikan nantinya menyinggung suatu daerah. Kami tidak bermaksud demikian. Kami hanya ingin meluruskan pendapat-pendapat yang beredar tentang sifat wong (orang) Palembang.

Indonesia memang terdiri atas beragam suku bangsa. Bila kita bicara tentang sifat orang Palembang maka sebenarnya kita tidak bicara sifat penduduk kota Palembang saja tapi sifat seluruh penduduk Sumatera Selatan. Seperti yang kita ketahui, Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi Indonesia yang terletak di pulau Sumatera. Beberapa anggapan masyarakat Indonesia melekat pada orang Palembang. Ada yang mengatakan sifat orang Palembang itu keras, ada lagi yang mengatakan banyak preman dari Palembang, dll.

Sebenarnya anggapan tsb ada benarnya ada juga yang tidak benar. Sumatera Selatan sendiri terdiri atas banyak suku dan budaya masyarakat. Ada yang namanya orang Semendo (kab. Muara Enim), orang komering (kabupaten Ogan Komering Ulu, Kabupaten Ogan Komering Ilir, dll), ada juga orang besemah (kab. Pagar Alam), dan juga orang Palembang Asli yang memang tinggal dan hidup di kota Palembang.

Palembang merupakan ibu kota provinsi Sumatera Selatan dan tidak mencerminkan seluruh sifat orang Sumatera Selatan. Jadi kalau kita menggenalisir semua sifat orang Palembang sama maka itu tidaklah benar sebab Palembang hanyalah sebuah kota yang ada di Sumatera Selatan. Sumatera Selatan sangatlah luas dan masing-masing daerah punya karakteristik sendiri.

Gaya bicara orang Palembang

Meskipun begitu memang ada persamaan antara penduduk di tiap daerah di Sumatera Selatan. Jika kita bandingkan dengan orang Jawa asli yang terkenal halus dalam bertutur kata maka gaya berbicara orang Palembang/ orang Sumatera Selatan memang terlihat lebih keras, tapi tidak sekeras gaya berbicara orang batak atau orang Medan.

Sifat orang Palembang yang tinggal di kota Palembang memang agak keras, terlihat dari caranya berbicara yang menggunakan nada suara tinggi. Agak terkesan sombong juga dan tidak takut untuk melanggar aturan.

Mungkin karena sifat-sifat tsb lah banyak orang Jawa yang menghindari orang Palembang. Ada sebuah daerah di Sumatera Selatan yang sebenarnya punya perangai lebih keras daripada orang kota Palembang. Bahkan orang di kota Palembang takut dengan daerah tsb. Daerah tsb dikenal dengan nama daerah Komering. Saat ini Komering sendiri sudah terpecah menjadi beberapa kabupaten, diantaranya : kab. Ogan Komering Ilir, Kab. Ogan Komering Ulu Selatan, dll.

Ada juga satu daerah yang mempunyai cara berbicara yang lebih lembut. Daerah tsb dikenal dengan daerah Semendo, yaitu sebuah daerah yang terletak di kab. Muara Enim. Daerah Semendo ini mempunyai karakteristik alam yang terdiri atas perbukitan. Semendo memang terkenal dengan kopi robustanya yang merupakan mata pencaharian utama masyarakat disana.

Orang Semendo dikenal punya sistem kekerabatan yang sangat erat. Orang disana sangat ramah. Adat di daerah Semendo sangat dipegang erat. Ada istilah tunggu tubang, yaitu anak perempuan tertua yang mewarisi rumah dan sawah orang tuanya. Bagi anak mereka yang berkeluarga maka akan disokong oleh orang tua dan mertuanya sampai cukup mapan. Jadi setelah berkeluarga tidak langsung dibiarkan tapi dibantu dulu supaya punya kehidupan yang layak, minimal punya rumah dan kebun kopi.

Kabut Asap di Kota Palembang

Preman Asal Palembang

Sifat orang komering dan sifat orang Semendo mungkin yang paling kontras (berbeda) antara sifat penduduk di daerah Sumatera Selatan. Jika ada yang mengatakan banyak preman asal Palembang maka sebenarnya mungkin preman tsb lebih tepatnya berasal dari komering dan kab. Empat Lawang.

Kab. Empat Lawang merupakan kabupaten baru, hasil pemekaran dari kab. Lahat. Meskipun pemekaran dari kab. Lahat namun penduduk di kab. Empat lawang ini punya sifat yang berbeda. Orang kab. Empat lawang dikenal sebagai orang lintang atau orang besemah. Orang lintang punya hubungan kekerabatan dengan penduduk di provinsi bengkulu. Memang secara wilayah, jarak kab. Empat lawang dengan provinsi Bengkulu cukup dekat.

Orang Palembang Putih

Secara rinci berikut ini beberapa kaum kerabat yang ada di Sumatera Selatan : kaum kerabat ogan, kaum kerabat pegagan, Lintang, Kikim, Pasemah, Semende, dan Lematang. Orang di kabupaten lahat dan kota Pagar Alam banyak yang merupakan keturunan Belanda. Adapun etnis China menyebar merata di seluruh daerah Sumatera Selatan, terutama di kota Palembang. Jadi mungkin itulah salah satu sebabnya orang palembang putih. Tapi banyak juga orang Palembang yang berkulit Sawo Matang atau yang cenderung hitam.

Orang Palembang Jahat

Orang Palembang sebenarnya orang yang baik, terbukti dari banyaknya orang Jawa yang tinggal dan menikah dengan orang asli Palembang. Beberapa artis dan pejabat juga berasal dari Sumatera Selatan atau Palembang. Artis-artis tsb misalnya Fenita arie (istrinya arie untung), katrika putri (host acara TV Dahsyat), presenter dan politikus Tantowi Yahya, Chef Farah Quinn, dan artis senior Anwar Fuady. Lalu beberapa pejabat yang masih punya darah keturunan Palembang misalnya ; mantan ketua KPK Antasari Azhar, mantan menko perekonomian Hatta Radjasa, suami ibu Megawati Soekarno Putri yaitu Taufik Kiemas, dan Kapolri saat ini yaitu Tito Karnavian.

Palembang juga terkenal dengan sepakbola nya yaitu tim sepakbola Sriwijaya FC dan grup musik Armada. Semua itu membuktikan bahwa orang Palembang punya kecerdasan dalam memimpin dan juga keuletan, serta potensi-potensi lainnya.

Karena itu tidaklah bijak jika men-cap buruk seluruh orang Palembang dengan satu sifat yang sama. Orang Sumatera Selatan/ Palembang sama saja dengan orang di provinsi lain di Indonesia. Ada yang punya sifat buruk namun banyak juga yang baik dan bisa dipercaya.

Demikianlah informasi sifat orang Palembang yang dapat kami sharing kali ini, dan semoga bermanfaat buat Anda.

kami di facebook :
pakaian adat Palembang
makanan khas Palembang
jual beli online di Muara Enim

Tag : sifat orang Palembang

Sifat orang palembang - Watak orang Palembang baik atau buruk?